Udang galah atau dengan nama latin “Macrobrachium rosenbergii“ merupakan salah satu udang air tawar yang memiliki ukuran besar. Biasanya udang ini sering ditemukan di wilayah perairan sungai dan danau atau perairan air tawar lainnya dan mendominasi wilayah Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, hingga Thailand.
Udang jenis ini memiliki ciri khas tubuh besar dan panjang, cangkang hingga kaki panjang. Warna bisa bervariasi, dari biru, hijau hingga coklat kemerahan, dan sangat bergantung pada tempat hidupnya. Selain itu, hewan ini juga memiliki sepasang capit yang besar.
Di Indonesia udang ini banyak dibudidayakan, dikarenakan biasanya udang ini dijadikan bahan konsumsi karena tingginya nutrisi yang terkandung didalamnya. Selain itu, daging dari hewan ini terkenal tebal dan lembut hingga tidak heran sering dijadikan santapan bagi banyak orang.
Baca juga 3 Tips Menyimpan Daging Sapi Mentah, Dijamin Tahan Lama!
Industri Udang Galah di Indonesia dan Penggunaan Cold Room Dalam Proses Ekspor
Dalam industri perikanan dan hasil laut, Udang galah menjadi salah satu fakotr penyumbang komditi yang menjanjikan. Mengingat Indonesia memiliki sumber perairan air tawar cukup besar mulai dari sungai hingga danau, untuk itu ini menjadi komoditi yang memiliki potensi yang besar. Dalam budidaya nya, hewan ini menggunakan media kolam/tambak, menyesuaikan dengan petambak.Â
- Potensi dan Area Budidaya
Dalam cakupannya, negara Indonesia tercatat memiliki beberapa sumber potensi yang besar. Beberapa daerah atau wilayah yang terkenal dengan pusat budidaya/industri ini antara lain:
- SumateraÂ
Sumatera sendiri menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi besar dalam industri hewan yang satu ini. Wilayah sumatera yang menjadi area industri terbagi menjadi Sumatera Selatan khususnya OKI (Ogan Komering Ilir), area Jambi, Sumatera Utara, hingga Lampung. Industri ini sangat bermacam-macam variasi nya, mulai dari skala kecil hingga besar dengan memanfaatkan berbagai sumber perairan seperti danau, waduk hingga sungai
Baca juga Ketahui Peran Mesin Es dalam Menjaga Kualitas Ikan Tuna
- Kalimantan
Di wilayah Kalimantan, budidaya hewan ini tersebar luas mulai dari Kalimantan Selatan yang memanfaatkan sungai Barito. Di Kalimantan Timur dengan memanfaatkan Sungai Mahakam hingga di Kalimantan Tengah yang memanfaatkan waduk-waduk dan Danau.
- Sulawesi
Untuk wilayah Sulawesi, ini adalah salah satu pusat budidaya di Indonesia. Beberapa daerah yang terkenal seperti Bone, Pangkep, dan Maros. Selain itu, Sulawesi Selatan juga memanfaatkan sungai Bone sebagai media budidaya.
Peluang Ekspor
Dalam mekanismenya, Indonesia memiliki peluang cukup besar dalam ekspor Udang galah. Tetapi ada banyak tantangan yang harus dihadapi terkait dengan proses pengiriman hingga sampai ke tangan negara penerima. Tantangan tersebut berupa:
1.Kualitas pembibitan
Untuk memastikan kualitas hasil laut ini,perlu diadakannya screening pembibitan yang dimulai lebih awal. Tujuannya untuk memilah mana benih udang yang dinilai layak untuk dibudidayakan atau yang tidak layak. Nantinya ini akan berdampak pada hasil akhir udang pada saat proses panen.
Baca juga Tips Dan Trik Saat Berkunjung Ke Pasar Ikan Modern Muara Baru!
2. Perawatan
Tantangan selanjutnya berproses pada perawatan sumber daya, tujuannya agar udang ini tidak mengalami kepunahan.Â
3. Supply chain
Selanjutnya dalam hal supply chain, khususnya cold room memegang peranan penuh dalam hal pengiriman ekspor. Cold room merupakan salah satu mesin yang berbentuk ruangan, tujuannya untuk mengawetkan hasil panen seperti sayuran hingga perikanan. Suhu cold room bisa mencapai -18 derajat celcius, hal ini bisa membantu mencegah mikroba berkembang biak.
Cold room sendiri merupakan salah satu produk PND Ice Machine. Melalui pemanfaatan Cold room, diharapkan dapat mendukung peningkatan ekspor di sektor industri udang galah serta dapat menyokong penguatan penggunaan supply chain.Â
Demikianlah artikel mengenai manfaat cold room dalam proses ekspor udang galah. Semoga membantu**