Pemakaian listrik pada kebutuhan sehari-hari masyarakat memiliki tarif dan besaran beban yang berbeda. Perbedaan tersebut bisa berasal dari jenis tanggungan listrik yang di gunakan dan tujuan penggunaaan kelistrikan tersebut. Perbedaan dan penggunaan daya bisa berujung pada kenaikan tarif pada beban puncak listrik.
Penggunaan listrik sebagai daya penunjang suatu usaha memang perlu dilakukan pengontrolan terkait instalasi maupun besaran watt yang diperlukan. Tujuan hal ini dimaksudkan agar listrik untuk produksi dapat terkontrol secara budget produksi dan tidak membengkak, alhasil pengusaha merugi.
Berbicara mengenai kelistrikan, Partner PND yang berkecimpung di dunia usaha industri mesin es pasti dapat dengan mudah memahami beban puncak listrik. dan untuk partner PND yang masih awam dapat membaca artikel berikut ini.
Pengertian Beban Listrik
Sebelum mengetahui lebih lanjut bagaimana dan apa itu beban puncak listrik, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa arti beban listrik. Dengan demikian, Anda akan memahami lebih mudah penjelasan berikutnya.
Sesuai namanya, arti dari beban listrik yaitu sesuatu yang ditanggung oleh pembangkit listrik. Jadi, bisa kita sebut ssebagai kondisi penumpukan listrik yang terjadi pada periode waktu tertentu seperti harian. Secara sederhana, istilah ini juga dapat didefinisikan sebagai beban kebutuhan terbesar yang terjadi selama periode tertentu.
Nah, itu dia pengertian beban listrik yang perlu Anda pahami. Selanjutnya, kita akan membahas mengenai jenis beban listrik agar Anda dapat mengontrol sumber daya atau pemakaian listrik. Tujuannya tentu untuk menghemat tarif listrik PLN agar tidak terlampau mahal akibat pemakaian di waktu beban puncak listrik.
Jenis Beban Listrik
Setelah mengetahui arti dan pengertian dari beban listrik, selanjutnya Anda perlu mengetahui apa saja yang termasuk dalam jenis beban listrik. Meskipun beban listrik meliputi semua alat yang membutuhkan listrik, nyatanya ada beberapa jenis atau kategori beban listrik.
Pada bagian berikut, kita akan membahas berbagai jenis beban listrik yang termasuk arus listrik bolak balik. Biasanya, dikenal juga sebagai beban listrik AC. Â dikategorikan sebagai beban listrik adalah sebagai berikut ini:
Beban Resistif
Jenis beban listrik resistif yaitu sebagai beban yang mengonsumsi daya aktif namun tidak mengakibatkan perubahan pada faktor daya. Jenis ini dapat ditemukan pada alat listrik seperti setrika, mesin penanak nasi, dan lampu.
Beban Induktif
Selanjutnya yaitu beban induktif, disebut demikian karena alat listrik yang digunakan menggunakan prinsip induksi dan memakai kawat penghantar. Umumnya alat listrik yang dikategorikan beban ini adalah trafo.
Beban Kapasitas
Beban listrik kapasitas dapat juga disebut dengan kapisitif, yakni tingkat kemampuan penyerapan energi listrik sementara. Jadi, nantinya daya aktif akan diserap dan sebaliknya daya reaktif ini akan dihilangkan. Tentunya alat listrik yang dikategorikan sebagai beban listrik yaitu kapasitor.
Perbedaan LBP dan LWBP
Anda mungkin telah mendengar tentang beban puncak listrik dan pengaruhnya terhadap pembayaran tarif listrik PLN. Pemakaian listrik tentu akan sangat berpengaruh bagi pengusaha atau pebisnis yang menggunakan mesin untuk menjalankan usaha. Untuk itu, Anda perlu mengenal apa perbedaan LBP dan LWBP agar dapat mengelola waktu operasional dan produksi dengan lebih efektif.
1. Waktu Beban Puncak (WBP)
Beban puncak listrik akan terhitung ketika Anda memakai listrik pada pukul 17.00 – 22.00 WIB. Periode waktu tersebut telah ditentukan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Periode waktu listrik ini menyebabkan penumpukan penggunaan listrik dan membuat tarif listrik relatif mahal dari biasanya.
Untuk mengakali hal ini, Anda dapat mengatur jam operasional produksi di luar jam tersebut. Tujuannya agar pemakaian listrik untuk mesin atau keperluan lainnya tidak dihitung pada saat beban puncak dan tarif listrik menjadi lebih rendah. Hal ini tentu sangat berpengaruh terutama bila usaha Anda melibatkan pemakaian listrik yang cukup besar.
2. Luar Waktu Beban Puncak (LWBP)
Sebaliknya, Anda disarankan untuk memaksimalkan penggunaan listrik pada periode luar waktu beban puncak atau LWPB. Periode waktu ini terjadi pada pukul 23.00 – 08.00. Penghematan tarif listrik dengan memaksimalkan listrik saat LWBP dan menurunkan penggunaan saat beban puncak listrik tentu akan berdampak pada profit bisnis Anda.
Tips Kontrol Tarif Listrik bagi Pengusaha
Setelah membaca penjelasan singkat di atas mengenai beban puncak listrik, Partner PND dapat memahami terkait pengelolaan kelistrikan usaha. Anda dapat menekan cost atau pengeluaran operasional dari sisi listrik dengan mengurangi aktivitas elektronik pada jam WBP.
Misalnya, para pelaku bisnis frozen food, sayuran packing, atau pebisnis es kristal yang menggunakan mesin es atau alat elektronik lain dapat mengalihkan penggunaan tersebut ke jam lain, selama tidak menganggu operasional bisnis. Hal tersebut diperlukan guna mendapatkan diskon tarif listrik dan tidak terkena waktu beban puncak yang menyebabkan tarif listrik relatif mahal.
Selanjutnya, adalah pemilihan mesin es yang hemat konsumsi listrik. Mesin es PND dirancang untuk beroperasi dengan penggunaan listrik yang efisien. Jadi, tidak perlu ragu untuk memulai bisnis es dengan mesin es kristal cube atau tube dari PND.
Itu dia beberapa penjelasan dan pembahasan seputar beban puncak listrik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua!
Baca Juga:
- Pentingnya Memilih Distributor Mesin Es Kristal Terdekat dan Terpercaya
- Distributor Mesin Es Terbaik di Indonesia
PND Ice Making System adalah perusahaan penyedia mesin es dan ruang pendingin yang telah melayani project di seluruh Indonesia. Kami menyediakan mesin es tube dan mesin es cube untuk sektor konsumsi yang telah memenuhi standar food grade.
Bagi pelaku industri, PND juga menyediakan mesin es balok, mesin es slurry, dan mesin es flake yang dapat memenuhi kebutuhan berbagai sektor. Konsultasikan kebutuhan Anda bersama tim profesional kami sekarang!